Dokter Erik Sam adalah pria kelahiran Tosora, 4 Maret 1998. Ia lahir dari kedua orang tua yang terkenal pekerja keras. Ayahnya bernama Abdul Samad dan Ibunya bernama Indo Wetteng.

Mobilitas orangtuanya sebagai wirausaha kemudian mengantarkannya menempuh pendidikan di berbagai tempat. Dari Pesisir Wajo Sulawesi Selatan, ia kemudian migrasi mengikuti orangtua nya ke arah timur Sulawesi Tenggara.
Ladongi, Kolaka Timur.

Di Kolaka Timur, Ia sempat bersekolah di SD Wunggoloko, lanjut sekolah di SMP 1 Ladongi dan SMA 1 Ladongi. Ia kemudian melanjutkan pendidikan dokter dan profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Haluoleo Sulawesi Tenggara.

Saat kuliah di FK UHO inilah karir keorganisasiannya meroket. Ia tercatat aktif di beberapa organisasi dan meraih berbagai macam prestasi.

Tahun 2018 ia mewakili FK UHO di dua ajang nasional sekaligus, yaitu ajang International Indonesian Medical Physiology (IMPHO) di Universitas Airlangga Surabaya dan ajang Liga Medika di Universitas Indonesia. Tahun 2019 Ia di menjadi Mahasiswa berprestasi delegasi Regional Medical Olimpiade di Universitas Brawijajaya dan juara 3 Horsebow Tournament Intern.

Sejak menjuarai dan menjadi delegasi di berbagai ajang bergengsi, ia sering di daulat menjadi Moderator di berbagai Simposium mulai dari simposium IDI SULTRA, PERHATI-KL Sultra, MRC FK UHO dll.

Dokter Erik adalah cerminan generasi sukses Sulawesi Tenggara yang tidak hanya mengandalkan otot melainkan otaknya sebagai sumber dayanya. Ia selalu meninggalkan kesan positif pada dirinya dan orang lain bahwa generasi milenial tidak perlu pesimis dengan masa depannya, berdirilah di kedua kakimu dan jadilah manusia.

Sejak menjadi mahasiswa aura kepemimpinannya sudah mulai terlihat. Ia menjadi pionir di berbagai kegiatan kemahasiswaan. Ia merupakan pribadi yang tidak banyak berteori, tetapi tekun memberi contoh dengan kerja nyatanya.

Berbagai aktivitas positifnya kemudian menghantarkannya aktif di Palang Merah Sulawesi Tenggara.

Karir Ke-PMIannya bermula saat ia menjadi Tim Bantuan Medis Ischiadicus FK UHO. Mengawal langsung berbagai program sosial PMI SULTRA. Berkat bakatnya yang menonjol, tahun 2024 ia diangkat menjadi Direktur Unit Donor Darah PMI SULTRA.

Saat ini, dokter Erik telah menyelesaikan gelar bergengsinya sebagai Magister Ilmu Biomedik/Biokimia dan Biologi Molekuler di Universitas Hasanuddin. Semoga di bawah kepemimpinan agent of change ini, Unit Donor Darah PMI SULTRA makin maju dan berkualitas.